Berprestasi, berani dan mandiri, itulah tema Pesta Siaga
yang diadakan Kwaran talun tahun 2012 kemaren pada tanggal 22 februari
2012 yang bertepatan pada hari Kelahiran
Bapak Pandu dunia Yaitu Robert Baden Powell, guna membentuk karakter anak
bangsa khususnya para anggota muda siaga agar mampu berprestasi, berani dan
mandiri.
Pesta siaga yang merupakan program kerja tahunan
bagi kwaran talun ini adalah suatu kegiatan pertemuan para pramuka
siaga, yang berisi acara kegiatan bersama antara perindukan beberapa gugusdepan
pramuka di kwartir talun, kegiatan ini berupa lomba ketangkasan, kesenian
maupun keberanian dari para anggota siaga. Kegiatan ini dilaksanakan di
lapangan upacara SD talun 02 yang secara kebetulan bersebelahan dengan Kantor
UPT Talun. Pesta Siaga di kwaran talun ini berupa kegiatan ketangkasan yang
berupa lomba-lomba hingga nanti yang menjadi juara dapat mewakili kwartir talun
untuk mengikuti pesta siaga tingkat berikutnya.
Kegiatan
ini dimulai pada pukul 07.00 pagi dengan pendaftaran para peserta pesta siaga. Namun
tidak seperti yang direncanakan, kegiatan ini molor hingga 2 jam dari yang
telah direncanakan, hal ini karena banyak para peserta yang terlambat sampai di
Pesta Siaga. Selain hal itu banyak juga dari kakak pembina masing-masing Gudep
yang masih belum jelas dengan kriteria penilain yang akan dilakukan oleh juri
pada pada perlombaan pada pesta siaga kali ini, hal ini dikarenakan distribusi
informasi yang kurang merata dan jelas dari para panitia Pesta Siaga ke setiap
pangkalan yang ada di wilayah Kwaran Talun, selain itu juga ada perubahan pada
kriteria penilain yang secara kebetulan ada beberapa Gudep yang tidak
mengetahui perubahan itu.
Kegiatan
Pesta siaga dimulai pada pukul 09.00am dengan melakukan upacara pembukaan yang
di Pimpin Oleh Bapak Camat Talun dengan didampingi kepala UPT Talun dan
Kakwaran, dengan susunan upacara sebagai berikut.
- Sulung memanggil Perindukan
- Sulung menjeput Yanda
- Penghormatan kepada Yanda dipimpin oleh sulung
- Pengibaran sang merah putih oleh sulung atas perintah Yanda
- Pembacaan text Pancasila oleh Yanda ditirukan oleh semua peserta upacara
- Pembacaan Dwi Dharma oleh sulung atas perintah Yanda
- Sulung kembali ke barung atas perintah Yanda
- Laporan panitia penyelenggara
- Amanat Yanda
- Penyematan tanda peserta oleh yanda
- Pembacaan do’a oleh petugas
- Sulung kembali ke lingkaran
- Yanda kembali ketempat dengan diantar oleh Sulung
- Upacara selesai.
Setelah
Upacara selesai semua peserta segera menuju ke tempat persinggahan untuk
mempersiapkan diri, kemudian para peserta tampa dikomando langsung mencari
Warung yang kosong untuk melakukan lomba. Pada Pasta siaga ini para peserta
didik Siaga benar-benar di didik untuk mandiri dengan mencari warung yang
kosong, namun masih tetap dalam pengawasan oleh Yanda/Bunda-nya.
Kegiatan
ketangkasan ini dilakukan dengan setiap barung harus melakukan tugas yang
diberikan di masing-masing warung. Ada
13 warung dalam pesta siaga ini dengan tingkat kesulitan yang
berbeda-beda.
- Warug I, tentang KEMAMPUAN MEMILIKI IMAN DAN TAQWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA.
Pada
warung ini masing-masing barung ditugaskan untuk membaca do’a-do’a yang sudah
ditentukan yang meliputi, do’a belajar, doa sebelum makan, do’a sesudah makan,
do’a sebelum tidur dan do’a bangun tidur, dengan memilih kertas yang berisikan
tulisan salah satu do’a tersebut secara acak kemudian membacakanya dengan
lantang. Seperti pada SKU Siaga Mula dan Bantu poin pertama tentang pengetahuan
agama hal ini merupakan salah satu cara untuk membentuk pramuka yang Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
- Warung II, SEMANGAT BARUNG.
Pada
warung ini setiap barung mendapat perintah untuk menunjukan kemampuan gerak
mereka melalui gerak tari yang disesuaikan dengan yel-yel mereka. Pada warung
ini bertujuan untuk meningkatkan sistem motorik sensorik anak denga melakukan
gerakan dan bernyanyi, juga kemampuan sosial tiap individu dimana setiap
individu harus menyesuaikan dan mengarahkan teman lain, membatu teman lain,
membangun kepercayaan, kekompakan, dengan teman satu barung.
- Warung III, KELENGKAPAN PAKAIAN SERAGAM PRAMUKA
Pada
warung ini setiap barung dihadapkan dengan atribut-atribut pakaian pramuka,
tiap individu dalam satu barung maju secara bergiliran dan mengambil kertas
secara acak yang betuliskan salah satu atribut kelengkapan pakain pramuka siaga
yang kemudian disuruh memilih dan menunjukan mana atribut tersebut dan
memasangnya pada pakain, apabila benar mendapat nilai 10 dan salah mendapat
nilai 0, hingga semua anggota telah maju (dalam setiap satu barung yang
berjumalah 10 anak) mendapat nilai maksimal 100 apabila setiap anggota dapat
melakukanya dengan bernar.
- Warung IV, PENGETAHUAN UMUM
Warung
yang ke empat ini menginstruksikan semua anggota barung untuk menyesuaikan nama
dengan foto dari para pahlawan Indonesia yang mereka ambil secara acak, seperti
pada warung-warung sebelumnya, setiap anggota harus melakukanya dengan benar
untuk mendapat nilai sempurna, semua anggota barung harus saling percaya dan
saling mengingatkan sebelum tiap-tiap anggota untuk maju dan melakukan perintah.
- Warung V, MEMBUAT KETERAMPILAN DARI BARANG BEKAS MINUMAN AIR MINERAL MENJADI BARANG BERGUNA.
Pada
warung ini, setelah Pinrung melampor untuk siap melakukan tugas yang akan
diberikan oleh Yanda/Bunda pada warung ini, setiap barung diberi instruksi
untuk membuat kerajinan barang bekas yang berupa botol-botol plastik air
mineral menjadi barang bermanfaat, namun dalam warung ini semua alat dan bahan
dibawa sendiri oleh masing-masing Gudep, sehingga para pesertapun hanya
mengulangi apa yang telah dibuatnya ketika latihan dulu dimasing-masing
pangkalan, hal ini mengakibatkan tidak ada rangsangan bagi para peserta didik
untuk berkreasi, selain hanya mengulangi apa yang telah para pebina yaitu Bunda
dan Yandanya ajarkan, alangkah baiknya jika pada kreasi ini anak-anak
benar-benar dituntut untuk melakukanya berdasarkan kemampuan mereka sehingga
akan menstimulus kemampuan berkreasi dari para peserta didik usia siaga ini,
karena bukan hasil karya yang bagus yang diharapkan namun bagaimana menumbuhkan
sikap kreatif dan daya kreasi para peserta didik.
Berbeda
degan warung-warung sebelumnya, pada warung ini para Pramuka siaga dituntut
untuk berkonstrasi dengan dan saling percaya terhadap temanya. Teknis
pelaksanaanya dengan barung berbanjar dengan jarak 2 m, kemudian pada anak
perama diberi bola pingpong oleh Bunda/Yanda, kemudian secara estafet
memindahkan bola pingpong tersebut dan jangan sampai jatuh.
- Warung VII, PERMAINAN MEMASUKAN BOLA TENIS KE KERANJAN
Warung
ketujuh dari tigabelas warung, warung inilah yang paling singkat, setelah
pinrung melakukan laporan siap untuk melaksanakan tugas, setiap anggota barung
diberikan satu bola tenis kemudian bebanjar dengan menghadap kemasing-masing
keranjang yang telah disiapkan, kemudian secara bersama-sama melempar bola
kekeranjang. Setiap bola yang masuk kekerangjan akan dinilai 10. Dalam
permainan ini para Siaga dituntut untuk berkonsentrasi melempar bola
kekeranjang masing-masing secara bersama-sama yang bejarak 3 m, pada permainan
ini akan meningkatkan kemampuan gerak para siaga.
- Warung VIII, MENJODOHKAN PAKIAN ADAT
Pada
warung delapan ini, diharapkan para siaga akan memiliki kepedulian terhadap
sesama hidup dan alam lingkungan untuk menumbuhkan cinta tanah air dan budaya.
Diwarung ini setiap anggota barung diberikan pazel dari kertas dan kemudian
merangkainya sehingga menjadi sebuah gambar pakian adat, setelah itu para siaga
harus menuliskan dari daerah manakah pakain adat tersebut dalam secarik kertas.
Penilaian dalam warung ini, setiap anggota barung harus mampu menuliskan dan
mengucapkan dari daerah manakh pakian adat tersebut.
- Warung IX, PEDULI SESAMA HIDUP DAN LINGKUNGAN Pada warung ini para siaga dihadapkan pada berbagai tanaman yang dapat digunakan untuk obat, instruksinya adalah para siaga mengambil kertas yang bertuliskan manfaat dari suatu tanaman kemudian menunjukan tanaman tersebut yang telah tersedia.
- Warung X, CINTA SENI DAN BUDAYA
Di warung yang kesepuluh para siaga diberi perintah untuk menampilkan tari daerah dengan kreasi sendiri, dengan iringan musik bebas, sekaligus dengan lagu daerah bebas.
- Warung XI, MENULIS HURUF JAWA
Pada
warung ini para anggota barung diberi perintah untuk menulis huruf jawa yang
telah dilatih sebelumnya oleh para Bunda dan Yandanya tulisan berikut :
a. Mongso
udan akeh desa sing kebanjiran tanah longsor dalan rusak.
b.Eyang
putri kalian joko nembe rawuh saking kutho numpak sepur.
c. Regain
buku kuwi larang mulane dirumat sing apik supaya awet.
Masing
siaga diberi tugas untuk menulis salah satu kata diatas dengan huruf jawa
dengan cara memilih kertas yang betuliskan salah satu kata tersebut dan
kemudian menuliskanya denga huruf jawa.
- Warung XII, BUMBUNG KEMANUSIAN
Para
siaga pada warung ini diberi pengertian tentang pentingnya bebuat amal dan
peduli terhadap sesama manusia, kemudian Para siaga secara langsung
menyumbangkan uangnya untuk kemudian diberikan kepada yang membutuhkan, warung
ini diharapkan dapat membentuk para siaga memiliki kemampuan dan kemauan untuk
mengikuti dan menaati aturan kebiasaan untuk menumbuhkan kewajiban berbakti
kepada keluarga, masyarakat dan negara.
- Warung XIII. FORMASI BENTUK BARISAN
Pada
warung yang terakhir ini para siaga diberi perintah untuk melakukan 10 gerakan
baris-berbaris ditempat secara urut dan benar. Dari warung ini diharap para
siaga mempunyai kedisiplinan diri dan rasa patuh terhadap perintah.
Dari
hasil akumulasi nilai didapat diperoleh juara-juara sebagai berikut..
Juara
I Barung Kuning 02 (Gudep SD
Banjarsari 01)
Juara
II Barung Biru Muda I ( Gudep SD Sengare 03)
Juara
III Gudep SD Krompeng 02
Putri
Juara
I Barung Kunin 02 (Gudep SD
Banjarsari 01)
Juara
II Barung Kuning muda 01 (Gudep
SD Banjarsari 02)
0 komentar:
Posting Komentar